Selasa, 16 Oktober 2018

YouTube Error ,500 Internal Server Error




YouTube sedang mengalami gangguan serius - dengan ribuan masalah pelaporan dengan layanan video milik Google. Pengguna YouTube telah dihadapkan dengan pesan kesalahan saat mereka mencoba untuk masuk, mengunggah, atau menonton konten pada platform video yang sangat populer. Tampaknya situs streaming video yang populer itu offline , dengan ribuan orang tidak dapat mengakses konten. Banyak yang melaporkan melihat 'Kesalahan 500' ketika mencoba mengakses konten. Situs media sosial telah dibanjiri dengan keluhan, dengan aliran pengguna YouTube di AS dan Inggris mengatakan situs milik Google tidak berfungsi untuk mereka. Situs web Independen Down Detector, yang mengukur sebutan sosial di sekitar topik tertentu untuk melacak pemadaman di seluruh dunia, menunjukkan masalah pelaporan pengguna di seluruh Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Pelanggan yang marah telah membanjiri media sosial untuk mengeluh tentang masalah. pengguna telah melihat pesan Kesalahan Internal 500 YouTube sebagai gantinya. Ini muncul dengan garis kode dan seekor monyet ungu memegang palu.
Sorry, something went wrong. A team of highly trained monkeys has been dispatched to deal with this situation. If you see them, send them this information as text (screenshots frighten them):
sampai saat ini perusahaan milik Google belum mengungkapkan masalah apa yang terjadi pada server YouTube tersebut,apakah akan ada fitur baru atau hanya maintenance biasa





Senin, 08 Oktober 2018

Layanan Google Plus akan Dihentikan Tahun Depan

Layanan Google Plus akan Dihentikan Tahun Depan
Layanan Google Plus akan Dihentikan Tahun Depan – Media sosial mungkin sedang berkembang sekarang, tetapi itu tidak berarti setiap situs dapat mengikutinya. Dan itulah yang terjadi dengan Google Plus, yang akan menutup situsnya tahun depan.
Hasil gambar untuk google plus
Google menutup jaringan sosial Google Plus, menyusul pengungkapan kerentanan yang ditemukan pada bulan Maret yang mengungkap informasi pribadi hingga 500.000 orang.
Pengumuman itu muncul di posting blog milik Google, dimana Google juga mengumumkan tentang “Project Strobe”. Dan sebagai bagian dari itu, bug yang ditemukan di Google+  bisa menjadi potensi kebocoran jika tidak diungkap pada waktunya. Untungnya, itu benar.
Kerentanan keamanan di salah satu API Google+ memungkinkan pengembang pihak ketiga untuk mengakses data untuk lebih dari 500.000 pengguna, termasuk nama pengguna, alamat email, pekerjaan, tanggal lahir, foto profil, dan informasi terkait gender. Karena server Google+ tidak menyimpan log API selama lebih dari dua minggu, perusahaan tidak dapat mengonfirmasi jumlah pengguna yang terpengaruh oleh kerentanan tersebut.
Namun, Google meyakinkan penggunanya bahwa perusahaan tidak menemukan bukti bahwa setiap pengembang mengetahui bug ini, atau bahwa data profil disalahgunakan oleh salah satu dari 438 pengembang yang dapat memiliki akses.
Ditambah lagi, alasan kuat Google untuk menutup Google Plus dikarenakan kurangnya minat pengguna terhadap layanan sosial media tersebut. Di artikel blog, Google mengungkap bahwa 90 persen sesi pengguna dari Google Plus kurang dari 5 detik.
Dengan adanya masalah keamanan yang ditemukan, serta kurangnya minat pengguna, Google menilai bahwa situs tersebut sudah “tidak layak” lagi dipertahankan. Pengguna memiliki waktu selama sepuluh bulan untuk memigrasikan data apa pun yang mereka butuhkan sebelum layanan ini benar-benar offline pada bulan Agustus 2019.


Minggu, 07 Oktober 2018

Fitur Terbaru Dari Microsoft Office 2019

Fitur Terbaru Dari Microsoft Office 2019
Memenuhi janjinya, Microsoft kini telah resmi mengeluarkan Office 2019 yang digadang-gadang akan diluncurkan pada semester kedua 2018. Per 1 Oktober 2018 mendatang, serangkaian teranyar software profesional besutan perusahaan milik Bill Gates ini bisa dinikmati masyarakat luas.
Office 2019 sendiri sebenarnya merupakan bagian dari fitur-fitur yang telah ditambahkan pada Office 365 selama beberapa tahun terakhir. Dengan pembaharuan ini, para konsumen bisnis maupun personal bisa bekerja dengan lebih nyaman.
hal-hal apa saja yang terbaru dari Ms Office itu sendiri yaitu:

1.Hadir Untuk Mac 
     Microsoft mengungkapkan Microsoft Office 2019 merupakan fase awal dari program preview. Microsoft juga akan menguji Office 2019 untuk Mac, Exchange 2019, SharePoint 2019, Project Server 2019 dan Skype for Business 2019 untuk kalangan bisnis dalam beberapa bulan ke depan.
Namun, sebagai catatan, Office 2019 pada Windows dan Mac juga ada sedikit perbedaan. Setidaknya, Acces 2019, Project 2019, dan Publisher 2019 masih diperuntukkan hanya untuk perangkat yang berbasis Windows.
      Microsoft Office 2019 untuk Mac menawarkan versi OneNote yang lebih baik dan hanya pengguna Windows 10 yang bisa mencicipi Office 2019. Selain itu, para pelanggan Office 365 juga akan bisa mencicipi layanan Office 2019.
2.Terdapat Fitur-Fitur Baru yang Hadir
  • Ms. Word dibekali dengan mode fokus, peningkatan aksesbilitas, dan terjemahan baru.
  • Ms. PowerPoint dibekali dengan Transisi Morf, dukungan model DVG dan 3D, Eskop video 4K, dan in-click sequence.
  • Ms. Outlook juga dibekali dengan mode fokus sehingga penempatan konten di tengah layar bisa maksimal tanpa gangguan.
Selain fitur, Microsoft juga bersiap menghadirkan berbagai aplikasi untuk bisnis eperti Skype for Business Server 2019, Exchange Server 2019, Project Server 2019 dan SharePoint Server 2019

3.Lisensi Seumur Hidup
   Office 365 memang telah cukup sukses menjadi primadona. Pengguna dimanjakan dengan beragam fitur baru yang akan update secara otomatis, terintegrasi dengan perangkat lain, sharing file antara user satu dan lainnya, dan lain-lain.
Walau begitu, Office 2019 menawarkan keunggulan lain yang tidak kalah menarik. Pengguna akan mendapatkan sebuah lisesnsi yang berlaku seumur hidup sehingga tidak perlu berlangganan seperti yang kini masih diadopsi Office 365.
Hebatnya, Microsoft membenamkan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan kualitas terjemahan. Fitur itu hanya tersedia untuk bahasa-bahasa yang populer di Microsoft Translator, yakni Bahasa Arab, Tiongkok sederhana, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea, Portugis, Rusia, Spanyol dan Thailand.

Rabu, 03 Oktober 2018

Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim Buru Tiga Akun Medsos Diduga Penyebar Berita Hoax Gempa

Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim memburu akun-akun media sosial penyebar informasi bohong hoaks menyangkut gempa skala besar pasca musibah gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

Hasil gambar untuk berita cyber crime
Dirreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Agus Santoso menjelaskan sesuai perintah dari Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan bakal menindak tegas pelaku akun medsos penyebar berita bohong yang bisa membuat masyarakat cemas.

Penanganan ini sebagai tindaklanjut terungkapnya kasus ibu rumah tangga Uuf (25) warga Sidoarjo yang menyebarkan berita hoaks terkait gempa maha dahsyat 9,5 Skala Richter di Indonesia.
"Masih ada tiga akun media sosial diduga menyebar berita bohong serupa," ujarnya di Gedung Tri Brata Mapolda Jatim, Kamis (4/10/2018).

Agus mengatakan jangan sampai masyarakat ikut menyebarkan berita bohong yang belum jelas kebenarananya.
Pasalnya, siapapun yang menyebarkan berita Hoaks sesuai pasal 15 tentang penyebaran informasi bakal diproses sesui hukum.

Barang siapa menyebarkan berita hoaks menimbulkan keresahan dapat dipidana.
"Makanya perlu klarifikasi mau upload di Facebook, Twitter dan media sosial lainnya," ungkapnya.
Masih kata Agus, pihaknya masih mengkroscek akun media sosial milik tersangka Uuf apakah ada akun lainnya yang dipakainya.
Diketahui tersangka memposting berita bohong di Facebook dan mendapat tanggapan dari netizen termasuk temannya.

Tersangka adalah seorang ibu rumah tangga, inisial Uuf (25) warga Desa Jagalan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.
"Tersangka sempat ditegur temannya dalam kolom komentar informasi ini tidak benar, berbahaya namun tidak dihiraukannya," kata Agus.

Sebelumnya, Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim menangkap wanita penggunggah informasi hoaks terkait gempa di Pulau Jawa usai gempa dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tenggah.
Tersangka warga Krian Sidoarjo tersebut menyebarkan informasi hoaks melalui akun Facebooknya pasca gempa dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah

Tersangka menulis adanya 'gempa maha dahsyat sampai 9,5 SR akan melanda Indonesia', serta 'LIPI memaswapadai akan terjadinya gempa dengan kekuatan skala besar khususnya di pulau Jawa beberapa waktu ke depannya.

Meminta penduduk Bandung utara, Jakarta, waspada serta menyiapkan perbekalan untuk mengantisipasi gempat tersebut.
Tersangka Uuf memperoleh informasi itu dari group WhatsApp atas nama Chika Wijaya.


Selasa, 02 Oktober 2018

CEO Google Umumkan Donasi 1 Juta Dollar untuk Korban Gempa Donggala-Palu



Bencana alam gempa bumi bermagnitudo 7,4 yang diikuti gelombang tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, akhir pekan lalu rupanya turut mengundang perhatian Sundar Pichai.

CEO Google, Sundar Pichai, Rabu (17/5/2017), saat menjadi spekaer pada keynote utama Google I/O 2017 di Shoreline Amphitheatre, AS.
Awal pekan ini, CEO Google tersebut menyatakan turut berduka cita lewat sebuah tweet. Tak cuma itu, dalam kicauan yang sama, Pichai turut menyatakan bahwa pihaknya bakal menyumbang dana. “Kami sangat bersedih atas gempa bumi dan tsunami di Indonesia. @googleorg dan Googlers mendonasikan 1 juta dollar AS (sekitar Rp 15 miliar) untuk membantu upaya pemulihan,” kicau Pichai,. “Googlers” adalah sebutan untuk para pegawai Google, sementara Google.org merupakan lembaga bantuan kemanusiaan yang didirikan oleh Google pada 2005 sekaligus didanai oleh sang raksasa internet. 




Pichai tak menjelaskan lebih lanjut mengenai mekanisme pemberian bantuan dana tersebut. Sementara itu, Tawaran bantuan dari pihak asing memang mulai banyak mengalir ke Sulawesi Tenggara. Hingga Selasa (2/10/2018) kemarin, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sudah ada 26 negara dan 2 organisasi internasional yang menawarkan bantuan. Semua bantuan yang diberikan harus bersifat self supporting supaya tidak membebani pemerintah Indonesia.

Pichai juga menyebutkan bahwa Google telah mengaktifkan SOS Alerts untuk memberikan informasi darurat untuk orang-orang yang berada di daerah bencana di Sulawesi Tengah. 

SOS Alerts berupa banner dengan warna mencolok yang akan secara otomatis ditampilkan di layar ponsel apabila pengguna di daerah bencana memakai produk Google, seperti mesin pencari Search dan peta Maps. Google SOS Alerts berupa banner berisi aneka informasi yang diharapkan berguna bagi korban bencana. Kemunculannya otomatis di produk-produk Google di perangkat pengguna yang berada di daerah bencana.
Google SOS Alerts berupa banner berisi aneka informasi yang diharapkan berguna bagi korban bencana. Kemunculannya otomatis di produk-produk Google di perangkat pengguna yang berada di daerah bencana.

BNPT menyatakan jumlah korban tewas akibat bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah sejauh ini mencapai 1.234 orang dan sebanyak 799 orang mengalami luka berat dan tengah dirawat.



Menkominfo Minta Penjelasan Facebook soal Peretasan 50 Juta Akun

Menkominfo Minta Penjelasan Facebook soal Peretasan 50 Juta Akun




Ilustrasi Facebook



Pada Jumat (28/9/2018) pekan lalu,

Facebook mengumumkan layanannya diretas oleh pihak tak bertanggung jawab. Sebanyak 50 juta akun pengguna terkena dampaknya. Peretas mengeksploitasi celah yang tersemat pada fitur “View As” di Facebook,

sehingga token akses yang semestinya cuma bisa dimanfaatkan pengguna malah bocor ke pihak lain. Saat ini fitur tersebut ditangguhkan, sembari terus melakukan investigasi.  Baru Ketahui Selasa Lalu.Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, telah meminta penjelasan resmi dari Facebook Indonesia soal tindak peretasan tersebut melalui Direktur ssSurat resmi No. S-259/Kominfo/DJAI/AI.05.04/10/2018 dilayangkan pada Senin  kemarin ke Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Rubben Hatari. “Melalui surat tersebut, Kominfo meminta Facebook Indonesia menjelaskan langkah-langkah yang telah dilakukan dalam menghadapi masalah keamanan pada fitur Facebook,” kata Plt. 

Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu, dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno,Jumlah warga Indonesia yang menjadi pengguna aktif Facebook bisa dibilang cukup besar, mencapai 115 juta orang. Jika terjadi peretasan seperti ini, bukan tak mungkin keamanan data pribadi pengguna Facebook Indonesia terancam. "Isu perlindungan data pribadi warga negara Indonesia di internet menjadi salah satu fokus perhatian Kementerian Kominfo," lanjut Ferdinandus. Secara global, saham Facebook sempat anjlok 5 persen gara-gara insiden ini. Nilai rilnya, Facebook kehilangan duit 13 miliar dollar AS atau setara Rp 193 triliun.